Thursday, March 20, 2014

Perjalanan Mandiri 'Macan Asia Timur'


Korea Selatan atau nama resminya Republik Korea adalah sebuah negara berdaulat yang terletak di bagian selatan Semenanjung Korea di Asia Timur. Selepas serangan Korea Utara ke atas Korea Selatan pada 5 Juni 1950, peperangan yang tercetus antara kedua-dua Korea berakhir dengan perjanjian Genjatan Senjata. Sempadan antara kedua negaraa tersebut adalah yang paling kuat dikubui di dunia. Selepas perang, ekonomi Korea Selatan  berkembang pesat sehingga negara ini menjadi sebuah ekonomi utama dunia. Ia merupakan ekonomi keempat terbesar di Asia dan ke-15 (nominal) atau ke-12 (pariti kuada beli) terbesar di dunia. Sebelum mengetahui lebih lanjut perjalanan ekonomi dari ‘rumah kimchi’ tersebut,  ada baiknya kita mengetahui apa itu sistem perekonomian.

Pengertian Sistem Ekonomi  
Menurut Dumairy (1966), Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan, selanjutnya dikatakannya pula bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah harus berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan pandangan,  pola, dan filsafat hidup masyarakat tempatnya berpijak.
   Sistem ekonomi merupakan perpaduan dari aturan–aturan atau cara–cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian. Suatu sistem dapat diibaratkan seperti lingkaran-lingkaran kecil yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Lingkaran-lingkaran kecil tersebut merupakan suatu subsistem. Subsistem tersebut saling berinteraksi dan akhirnya membentuk suatu kesatuan sistem dalam lingkaran besar yang bergerak sesuai aturan yang ada. Berbagai permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh semua negara di dunia, hanya dapat diselesaikan berdasarkan sistem ekonomi yang dianut oleh masing–masing negara. Perbedaan penerapan sistem ekonomi dapat terjadi karena perbedaan sistem pemerintahan maupun perbedaan pemilikan sumber daya suatu negara.
Sistem ekonomi dapat berfungsi sebagai : 
  • Sarana pendorong untuk melakukan produksi 
  • Cara atau metode untuk mengorganisasi kegiatan individu
  • Menciptakan mekanisme tertentu agar distribusi barang dan jasa terlaksana dengan baik.
     
Macam-Macam Sistem Ekonomi

1) Sistem Ekonomi Sosialis-Komunistik
Dalam sistem ekonomi sosialis-komunistis adalah kebalikannya, dimana sumber daya ekonomi atau faktor produksi dikuasai sebagai milik negara. Suatu negara yang menganut sistem ekonomi sosialis-komunis, menekankan pada kebersamaan masyarakat dalam menjalankan dan memajukan perekonomian. Dalam sistem ini yang menonjol adalah kebersamaan, dimana semua alat produksi adalah milik bersama (negara) dan didistribusikan untuk kepentingan bersama sesuai dengan kebutuhan masing-masing. 
2) Sistem Ekonomi Liberal-Kapitalis
Sistem ekonomi liberal-kapitalis adalah suatu sistem yang memberikan kebebasan yang besar bagi pelaku-pelaku ekonomi untuk melakukan kegiatan yang terbaik bagi kepentingan individual atau sumber daya-sumber daya ekonomi atau faktor produksi. 
3) Sistem Ekonomi Campuran (mixed ekonomi)
Di samping kedua ekstrim sistem ekonomi tersebut, terdapat sebuah sistem yang lain yang merupakan “atas campuran : antara keduanya, dengan berbagai fariasi kadar donasinya, dengan berbagai fariasi nama dan oleh istilahnya. Sistem ekonomi campuran pada umumnya diterapkan oleh negara-negara berkembang atau negara-negara dunia ke tiga. Beberapa negara di antaranya cukup konsisten dalam meramu sistem ekonomi campuran, dalam arti kadar kapitalisnya selalu lebih tinggi (contoh Filipina) atau bobot sosialismenya lebih besar (contoh India). Namun banyak pula yang goyah dalam meramu campuran kedua sistem ini, kadang-kadang condong kapitalistik.

Perkembangan Perekonomian Korea Selatan
Perkembangan ekonomi mengacu pada masalah negara terbelakang, sedang pertumbuhan mengacu pada masalah negara maju. Menurut Schumpeter, perkembangan adalah perubahan spontan dan terputus-putus dalam keadaan stasioner yang senantiasa mengubah dan mengganti situasi keseimbangan yang ada sebelumnya. Sedangkan pertumbuhan adalah perubahan jangka panjang secara perlahan dan mantap yang terjadi melalui kenaikan tabungan dan penduduk.
Sebagai salah satu dari Macan Asia Timur Korea Selatan telah mencapai rekor pertumbuhan yang memukau, membuat Korea Selatan ekonomi terbesar ke-12 di seluruh dunia. Setelah berakhirnya PDII. Kesuksesan ini dicapai pada akhir 1980-an dengan sebuah sistem ikatan bisnis-pemerintah yang dekat, termasuk kredit langsung, pembatasan impor, pensponsoran dari industri tertentu, dan usaha kuat dari tenaga kerja. Perkembangan ekonomi Korea Selatan yang sangat pesat tidak lepas dari banyaknya pekerja asing di Korea Selatan untuk bekerja di sektor-sektor industri menengah dan kecil yang menjadi motor penggerak industri besar. Salah satu hal yang unik dalam ekonomi Korea Selatan adalah peranan chaebol (konglomerat) yang mendominasi sejak lama dan kebanyakan didirikan setelah Perang Korea. Pada 1995, di antara 30 atas chaebol, empat grup teratas Hyundai, Samsung, Daewoo, dan LG Group. Pada 2003, hanya 4 dari 18 chaebol terbesar tetap berjalan. Namun, mereka tetap mendominasi aktivitas ekonomi.
   Korea  memilih ekspor sebagai strategi pertumbuhan ekonomi mereka. Khususnya, Korea memfokuskan pada penjualan produk manufaktur ke luar negeri, dan strategi hidup demikian mendorong negara ini, dari salah satu negara paling miskin di dunia yang ambruk karena Perang, ke salah satu anggota negara G20 selama waktu hanya dalam setengah abad. Korea telah berhasil mengubah dirinya dari penerima bantuan internasional menjadi negara donor. Pada masa lalu, tulang punggung perekonomian Korea berbasis pada pengolahan bahan dan komponen yang diimpor dari luar negeri dan mengekspor produk jadi itu. Dengan perkembangan ekonomi, impor Korea juga meningkat dari pangan hingga barang merek mewah. Ini menunjukan ketergantungan terhadap barang impor semakin meningkat. Data yang diumumkan PGI kali ini adalah hasil bersama yang dikumpul oleh Bank Penyelesaian Internasional, Bank Sentral Eropa, IMF, OECD, PBB dan Bank Dunia. 
PGI untuk G20 negara itu menunjukan bahwa Korea menempati ranking teratas dalam ketergantungan pada ekspor dan impor, dan hal itu menunjukan bahwa perdagangan luar negeri menempati porsi besar dari Produk Domestik Bruto. Khususnya, krisis keuangan global baru baru ini dan resesi ekonomi akibat itu meningkatkan ketergantungan perdagangan Korea pada luar negeri, maka rasio keterganutngan Korea pada impor –ekspor mencapai kisaran 80 persen.
Krisis Finansial Asia 1997 membuka kelemahan dari model pengembangan Korea Selatan, termasuk rasio utang/persamaan yang besar, pinjaman luar yang besar, dan sektor finansial yang tidak disiplin. Kasus Korea Selatan menunjukkan kunci sukses suatu pembangunan ekonomi bukan terletak pada ada atau tidak adanya SDA (Sumber Daya Alam), tetapi pada ada tidaknya kemauan dan kemampuan manusianya, terutama level pemimpinnya, dan pada pilihan pilihan strategi kebijakan. Menurut ekonom Korea Institut for International Economic Policy, Chuk Kyo Kim, adalah karena negara ini memberikan perhatian besar pada pendidikan, pembangunan sumber daya manusia, serta investasi agresif di kegiatan penelitian dan pengembangan. 

   Sukses Korea Selatan juga ditopang oleh tumbuh suburnya jiwa kewiraswastaan, tenaga kerja yang sangat terlatih, pengelolaan utang luar negeri yang baik, pemerintahan yang relatif bersih, iklim perdagangan dunia yang liberal, makro-ekonomi yang solid, dan kondisi sosial-politik yang relatif bebas dari konflik Dari sisi strategi kebijakan, dari awal penguasa Korea Selatan menyadari pentingnya mengembangkan sektor generatif. Hal itu meliputi sektor-sektor ekonomi unggulan yang secara simultan bisa menjadi sumber akumulasi kapital dan memungkinkan terjadinya pertumbuhan berbagai industri turunan dan industri terkait, sekaligus sumber inovasi teknologi dan kelembagaan, seperti pada kasus industri baja dan industri pembuatan kapal.

Dapat kita simpulkan bahwa Korea Selatan adalah bangsa dengan kecepatan pertumbuhan ekonomi tercepat sepanjang sejarah. Dalam 4 dekade, sang macan berubah cepat dari negara termiskin, menjadi salah satu negara paling kaya dan tercanggih di dunia. Demikian yang dapat saya tuliskan mengenai perekonomian ‘rumah kimchi’ yang menjadi pokok bahasan saya kali ini. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kalian semua... Happy reading:)

Prof. Dr. Ny. Sajogyo P. 1985. Sosiologi Pembangunan. Jakarta
Effendi, Aan. 1988. Tata Ekonomi Dunia Dan Politik Pembangunan. Jakarta : PT. Midas Surya Grafindo.
World Compugraphic Co., Ltd. 1995. Sejarah Korea. Korea: Radio Korea Internasional.

No comments:

Post a Comment