Friday, May 23, 2014

BAB I






PENGERTIAN KONSEP DAN LINGKUP PEMASARAN





PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PEMASARAN

Pemasaran adalah kegiatan pemasar untuk menjalankan bisnis (profit maupun nonprofit) guna memenuhi kebutuhan pasar dengan barang atau jasa, menetapkan harga, mendistribusikan, serta mempromosikannya melalui proses pertukaran agar memuaskan konsumen dan mencapai tujuan perusahaan.

Unsur-unsur pokok dalam pemasaran antara lain, sebagai berikut :
·   Pemasar: organisasi perusahaan atau perorangan yang mempunyai tujuan tertentu bagi organisasi maupun pribadinya. Pemasar dapat merupakan produsen yang umumnya berorientasi terhadap keuntungan dan organisasi yang belum tentu berorientasi pada keuntungan.
·   Barang dan jasa: sesuatu yang ditawarkan oleh produsen untuk pemenuhan kebutuhan dan keinginan pemerintah yang berorientasi pada kesejahteraan umum.
·   Pasar: konsumen pribadi atau organisasi perusahaan yang mempunyai kebutuhan dan keinginan yang berwujud sebagai permintaan terhadap barang atau jasa.
·   Proses pertukaran: kegiatan dua pihak yang masing-masing memerlukan sesuatu milik pihak yang lain sebagai usaha untuk pemenuhan kebutuhan dan keinginan masing-masing.




LINGKUP PENGERTIAN PEMASARAN

Lingkup pengertian pemasaran antara lain adalah sebagai berikut:
Pemasaran Mikro-Eksternal: Pemasaran yang meliputi lingkup mikro perusahaan dengan orientasi eksternal.
Pemasaran Mikro-Internal: kegiatan pemasaran yang berorientasi pada internal perusahaan.
Pemasaran Makro-Eksternal: pemasaran perusahaan-perusahaan dalam skala makro dengan kapasitasnya sebagai satuan produsen dalam lingkup makro




PERKEMBANGAN DAN SEJARAH PEMIKIRAN TENTANG PEMASARAN

Pemasaran sudah dipraktikkan sejak  jaman dahulu dan bahkan sejak jaman Nabi  Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW yang dalam hidupnya melakukan perdagangan atau bisnis. Di sini, kami menekankan pada karakter dan sifat Nabi Muhammad dalam melakukan proses bisnis. Nabi Muhammad telah menunjukan bagaimana cara berbisnis yang berpegang taguh pada kebenaran, kejujuran, dan sikap amanah sekaligus bisa tetap memperoleh keuntungan yang optimal. Dengan berpegang teguh pada nilai-nilai yang terdapat pada Al-Quran dan Hadist, Nabi Muhammad melakukan bisnis secara profesional. Nilai-nilai tersebut menjadi suatu landasan yang dapat mengarahkan untuk tetap dalam koridor yang adil dan benar. Landasan atau aturan-aturan inilah yang menjadi suatu syariah atau hukum dalam melakukan suatu bisnis. Isteri Nabi Muhammad SAW, yaitu Khadizah juga merupakan champion bisnis. Ia adalah jago pemasaran pada masa itu. Pengembangan konsep pemasaran perlu ditinjau secara terus menerus.
Pemasaran sebagai suatu disiplin perlu juga ditelusuri dari asal-usulnya sebagai kegiatan bisnis sampai pada posisi kontemporer sebagai kegiatan umum yang berlaku untuk semua jenis organisasi dan transaksi valuta. Dalam domain yang diperluas tersebut ,  sentralitas  pelanggan dipertanyakan sebagai sifat dan tingkat dari proses pertukaran yang terjadi. Pemasaran karena itu terdiri dari serangkaian kegiatan yang memfasilitasi transaksi dalam perekonomian pertukaran . Sifat dan tingkat apa pertukaran tersebut dapat dipahami adalah hal  mendasar yang perlu diketahui untuk memahami domain pemasaran.
Profesor Kotler sudah mensketsa sejarah pemasaran di AS menurut pengikut-pengikut kronologis events:1910 Emphasis atas teknik; 1920 Keuangan mengubah struktur, penggabungan, dll; 1930 Menerangkan atau ‘making buku melihat better’ di seluruh depression;1940 Production karena perlu mendapat lebih banyak barang-barang ke luar faster;1950 Sales karena produksi mendahului permintaan; 1960 Memasarkan identik dengan memperkembangkan produk baru dan markets;1970 Greater tekanan di strategis planning;1980 Untuk menjamin penggunaan terbaik sumber penghasilan. Untuk meringkaskan, konsep pemasaran sudah menjadi perlu untuk memperbaiki pengikut-pengikut. Keasyikan dengan produksi sebagai aktivitas perusahaan mengesampingkan celah komunikasi yang sudah berkembang di antara pelanggan dan pemasok mereka. Bagi banyak perusahaan terutama barat, pemasaran berhasil sudah adalah pertanyaan memperkembangkan produk yang bisa diproduksi secara terus-menerus di banyak, untuk mencapai ekonomi kerak. Ini pada gilirannya berarti ‘mass marketing’ produk kepada orang banyak, yang mesti dibujuk (sering lewat teknik promosi yang bertekanan tinggi) ke ‘need’ tingkat nada terbatas pilihan produk.
Menurut Ken’ichi Yasumuro ahli Jepang yang Memasarkan, untuk menjadi dapat bersaing dengan pengusaha pabrik barat, pengusaha pabrik Jepang, pada gilirannya, dipakai ‘adaptable memasarkan systems’ atau AMS. Linked dengan sistem pembuatan yang fleksibel (FMS) ini menawarkan pendekatan yang berbeda secara signifikan. Kombinasi AMS dan FMS membolehkan tingkat nada variasi produk yang lebih luas dihasilkan secara ekonomis di tumpuk-tumpuk yang lebih kecil. Ini pada gilirannya memungkinkan tingkat yang lebih seksama mencocokkan ke customer’s keperluan nyata. Abad ke21 ditandakan oleh kekuasaan sebenarnya pelanggan. Walaupun perubahan ini dari penjual pasar ke pasar pembeli sudah mulai dengan kenaikan persaingan dari khususnya Asia (Jepang, Korea Selatan, Cina, dll), sudah menjadi lebih hebat di yang terakhir sedikit tahun. Perusahaan harus menggabungkan tiga hal untuk hidup terus: orientasi produk, pembaharuan teknologi, dan pelanggan nilai. Terlalu banyak perusahaan masih mendesain produk mereka tanpa masukan pelanggan, hanya untuk merasa mereka tolakan di marketplace. Terlalu banyak perusahaan lupa akan pelanggan mereka setelah penjualan, hanya untuk kehilangan calon perusahaan mereka. Kunci sampai keberhasilan atas pemandangan pemasaran yang berganti secara kilat akan menjadi fokus kuat di marketplace dan jumlah total memasarkan janji ke menyediakan nilai kepada pelanggan.



KONSEP DAN ORIENTASI PEMASARAN

Menurut Narver dan Slater (1990); Han et al. (1998); Noble et al. (2002);  Zhou et al. (2005) mengemukakan bahwa konsep dari orientasi pasar terdiri dari: orientasi pelanggan, orientasi pesaing, dan koordinasi antarfungsi. Konsep-konsep ini menggambarkan suatu evolusi strategi pemasaran dengan memfokuskan perhatiannya bukan hanya pada satu sisi orientasi saja tetapi selalu menyeimbangkan antara orientasi pelanggan dan  orientasi  pesaing. Dua konsep ini diperlukan untuk menciptakan kepuasan pelanggan dan memperoleh kinerja perusahaan yang lebih baik (Kotler dan Armstrong, 2004). Evolusi strategi pemasaran dapat dipandang sebagai filosofi persaingan yang secara kuat memengaruhi suatu aktivitas pemasaran organisasi. Menurut Lamb et al. (2001) filosofi persaingan dapat dikembangkan melalui empat tahap evolusi orientasi:

1.      Orientasi produksi
Suatu filosofi yang berfokus pada kemampuan internal perusahaan yang melebihi dari keinginan dan kebutuhan pasar. Orientasi produksi menjadi keliru karena tidak mempertimbangkan apakah produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan merupakan produk yang paling efisien serta cocok dengan kebutuhan pasar, sementara itu konsumen menjadi target pasar yang akan dilayaninya.


2.      Orientasi penjualan
Didasarkan pada suatu filosofi bahwa orang membeli barang atau jasa. Perusahaan menggunakan teknik penjualan yang agresif dan penjualan yang tinggi akan mendatangkan keuntungan yang tinggi pula. Orientasi penjualan menjadi tidak tepat, karena tidak mempertimbangkan kualitas tenaga penjualnya, sangat sulit meyakinkan orang untuk membeli produknya, seringkali produk yang mereka tawarkan tidak sesuai dengan harapan dan keinginnan konsumennya.


3.      Orientasi pasar
Didasarkan pada suatu filosofi bahwa suatu penjualan tidak tergantung pada penjualan yang agresif, tetapi lebih pada keputusan konsumen untuk membeli produk. Orientasi pasar lebih diarahkan untuk memahami pesaing, fokus pada konsumen, koordinasi antarfungsi dalam rangka memberikan nilai yang terbaik.


4.      Orientasi sosial
Didasarkan pada filosofi bahwa suatu organisasi itu ada, tidak hanya untuk memuaskan kebutuhan yang diinginkan konsumen dan memenuhi tujuan organisasi, tetapi juga untuk melindungi kepentingan yang terbaik atas indivindu dan masyarakat dalam jangka panjang.




FUNGSI UNIVERSAL DAN TANTANGAN PEMSARAN

Fungsi-fungsi pemasaran yang universal harus dilaksanakan serta tujuan dari suatu sistem pemasaran adalah untuk mengatasi jarak dan perbedaan, fungsi-fungsi universal pemasaran (Universal Functions of Marketing), menurut MC Carthy and Perreault yang dialihbahasakan oleh Agus Maulana dalam buku, Essential Of Marketing (Global Managerial Approach) diantaranya :
1. Fungsi Pembelian (buying function) : Berarti mencari dan                  menilai barang-barang serta jasa-jasa.
2. Fungsi Penjualan (selling function): Menyangkut promosi  produk, meliputi penggunaan penjualan, personal selling,  periklanan dan cara-cara penjualan lainya.
3. Fungsi Pengangkutan (transporting function) : Berarti  perpindahan barang-barang dari satu tempat ke lain tempat.
4. Fungsi Penyimpanan (storing Function) : Menyangkut  penanganan barang sampai pada pelanggan membutuhkan.
5. Standarisasi dan Pemilihan Mutu : Menyangkut sortasi  produk ukuran dan kaitanya, untuk memudahkan pembelian  dan penjualan, karena hal ini mengurangi perlunya inspeksi  dan sampling.
6. Pendanaan : Menyediakan dana tunai dan kredit yang  diperlukan untuk memproduksi, mengangkut, menyimpan,  mempromosikan, menjual, dan membeli produk.
7. Pemikulan Resiko : Menyangkut pemikulan ketidakpastian  yang merupakan bagian dari proses pemasaran. Suatu  perusahaan tidak dapat pernah memastikan bahwa pelanggan  akan membeli produknya. Produk juga dapat rusak, dicuri  menjadi usang.
8. Fungsi Informasi Pasar : Meliputi pengumpulan, analisis, dan  penyebaran semua informasi yang dibutuhkan untuk  merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan  pemasaran, baik dipasar domestik maupun di pasar  mancanegara.









REFERENSI

No comments:

Post a Comment