PENGERTIAN
KONSEP DAN LINGKUP PEMASARAN
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP
PEMASARAN
Pemasaran adalah
kegiatan pemasar untuk menjalankan bisnis (profit maupun nonprofit) guna
memenuhi kebutuhan pasar dengan barang atau jasa, menetapkan harga, mendistribusikan,
serta mempromosikannya melalui proses pertukaran agar memuaskan konsumen dan
mencapai tujuan perusahaan.
Unsur-unsur pokok dalam pemasaran
antara lain, sebagai berikut :
· Pemasar:
organisasi perusahaan atau perorangan yang mempunyai tujuan tertentu bagi
organisasi maupun pribadinya. Pemasar dapat merupakan produsen yang umumnya
berorientasi terhadap keuntungan dan organisasi yang belum tentu berorientasi
pada keuntungan.
· Barang dan jasa:
sesuatu yang ditawarkan oleh produsen untuk pemenuhan kebutuhan dan keinginan pemerintah yang berorientasi pada kesejahteraan umum.
· Pasar:
konsumen pribadi atau organisasi perusahaan yang mempunyai kebutuhan dan
keinginan yang berwujud sebagai permintaan terhadap barang atau jasa.
· Proses pertukaran:
kegiatan dua pihak yang masing-masing memerlukan sesuatu milik pihak yang lain
sebagai usaha untuk pemenuhan kebutuhan dan keinginan masing-masing.
LINGKUP PENGERTIAN PEMASARAN
Lingkup
pengertian pemasaran antara lain adalah sebagai berikut:
Pemasaran Mikro-Eksternal: Pemasaran yang meliputi lingkup mikro perusahaan dengan
orientasi eksternal.
Pemasaran
Mikro-Internal: kegiatan pemasaran yang
berorientasi pada internal perusahaan.
Pemasaran
Makro-Eksternal: pemasaran perusahaan-perusahaan
dalam skala makro dengan kapasitasnya sebagai satuan produsen dalam lingkup
makro
PERKEMBANGAN DAN SEJARAH PEMIKIRAN
TENTANG PEMASARAN
Pemasaran sudah
dipraktikkan sejak jaman dahulu dan bahkan sejak jaman Nabi
Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW yang dalam hidupnya melakukan perdagangan atau
bisnis. Di sini, kami menekankan pada karakter dan sifat Nabi Muhammad dalam
melakukan proses bisnis. Nabi Muhammad telah menunjukan bagaimana cara
berbisnis yang berpegang taguh pada kebenaran, kejujuran, dan sikap amanah sekaligus
bisa tetap memperoleh keuntungan yang optimal. Dengan berpegang teguh pada
nilai-nilai yang terdapat pada Al-Quran dan Hadist, Nabi Muhammad melakukan
bisnis secara profesional. Nilai-nilai tersebut menjadi suatu landasan yang
dapat mengarahkan untuk tetap dalam koridor yang adil dan benar. Landasan atau
aturan-aturan inilah yang menjadi suatu syariah atau hukum dalam melakukan
suatu bisnis. Isteri Nabi Muhammad SAW, yaitu Khadizah juga merupakan champion
bisnis. Ia adalah jago pemasaran pada masa itu. Pengembangan konsep pemasaran
perlu ditinjau secara terus menerus.
Pemasaran
sebagai suatu disiplin perlu juga ditelusuri dari asal-usulnya sebagai kegiatan
bisnis sampai pada posisi kontemporer sebagai kegiatan umum yang berlaku untuk
semua jenis organisasi dan transaksi valuta. Dalam domain yang diperluas
tersebut , sentralitas pelanggan dipertanyakan sebagai sifat dan
tingkat dari proses pertukaran yang terjadi. Pemasaran karena itu terdiri dari
serangkaian kegiatan yang memfasilitasi transaksi dalam perekonomian pertukaran
. Sifat dan tingkat apa pertukaran tersebut dapat dipahami adalah hal
mendasar yang perlu diketahui untuk memahami domain pemasaran.
Profesor
Kotler sudah mensketsa sejarah pemasaran di AS menurut pengikut-pengikut
kronologis events:1910 Emphasis atas teknik; 1920 Keuangan mengubah struktur,
penggabungan, dll; 1930 Menerangkan atau ‘making buku melihat better’ di
seluruh depression;1940 Production karena perlu mendapat lebih banyak
barang-barang ke luar faster;1950 Sales karena produksi mendahului permintaan;
1960 Memasarkan identik dengan memperkembangkan produk baru dan markets;1970
Greater tekanan di strategis planning;1980 Untuk menjamin penggunaan terbaik
sumber penghasilan. Untuk meringkaskan, konsep pemasaran sudah menjadi perlu
untuk memperbaiki pengikut-pengikut. Keasyikan dengan produksi sebagai aktivitas
perusahaan mengesampingkan celah komunikasi yang sudah berkembang di
antara pelanggan dan pemasok mereka. Bagi
banyak perusahaan terutama barat, pemasaran berhasil sudah adalah pertanyaan
memperkembangkan produk yang bisa diproduksi secara terus-menerus di banyak,
untuk mencapai ekonomi kerak. Ini pada gilirannya berarti ‘mass marketing’
produk kepada orang banyak, yang mesti dibujuk (sering lewat teknik promosi
yang bertekanan tinggi) ke ‘need’ tingkat nada terbatas pilihan produk.
Menurut
Ken’ichi Yasumuro ahli Jepang yang Memasarkan, untuk menjadi dapat bersaing
dengan pengusaha pabrik barat, pengusaha pabrik Jepang, pada gilirannya,
dipakai ‘adaptable memasarkan systems’ atau AMS. Linked dengan sistem pembuatan
yang fleksibel (FMS) ini menawarkan pendekatan yang berbeda secara signifikan.
Kombinasi AMS dan FMS membolehkan tingkat nada variasi produk yang lebih luas
dihasilkan secara ekonomis di tumpuk-tumpuk yang lebih kecil. Ini pada
gilirannya memungkinkan tingkat yang lebih seksama mencocokkan ke customer’s
keperluan nyata.
Abad ke21 ditandakan oleh kekuasaan sebenarnya
pelanggan. Walaupun perubahan ini dari penjual pasar ke pasar pembeli sudah
mulai dengan kenaikan persaingan dari khususnya Asia (Jepang, Korea Selatan,
Cina, dll), sudah menjadi lebih hebat di yang terakhir sedikit tahun.
Perusahaan harus menggabungkan tiga hal untuk hidup terus: orientasi produk,
pembaharuan teknologi, dan pelanggan nilai. Terlalu banyak perusahaan masih
mendesain produk mereka tanpa masukan pelanggan, hanya untuk merasa mereka
tolakan di marketplace. Terlalu banyak perusahaan lupa akan pelanggan mereka
setelah penjualan, hanya untuk kehilangan calon perusahaan mereka. Kunci sampai
keberhasilan atas pemandangan pemasaran yang berganti secara kilat akan menjadi
fokus kuat di marketplace dan jumlah total memasarkan janji ke menyediakan
nilai kepada pelanggan.
KONSEP DAN ORIENTASI PEMASARAN
Menurut Narver
dan Slater (1990); Han et al.
(1998); Noble et al.
(2002); Zhou et al.
(2005) mengemukakan bahwa konsep dari orientasi pasar terdiri dari: orientasi
pelanggan, orientasi pesaing, dan koordinasi antarfungsi. Konsep-konsep ini
menggambarkan suatu evolusi strategi pemasaran dengan memfokuskan perhatiannya
bukan hanya pada satu sisi orientasi saja tetapi selalu menyeimbangkan antara
orientasi pelanggan dan orientasi pesaing. Dua konsep ini
diperlukan untuk menciptakan kepuasan pelanggan dan memperoleh kinerja
perusahaan yang lebih baik (Kotler dan Armstrong, 2004). Evolusi strategi pemasaran dapat dipandang sebagai filosofi
persaingan yang secara kuat memengaruhi suatu aktivitas pemasaran organisasi.
Menurut Lamb et al. (2001) filosofi persaingan dapat dikembangkan
melalui empat tahap evolusi orientasi:
1. Orientasi produksi
Suatu filosofi
yang berfokus pada kemampuan internal perusahaan yang melebihi dari keinginan
dan kebutuhan pasar. Orientasi produksi menjadi keliru karena tidak
mempertimbangkan apakah produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan
merupakan produk yang paling efisien serta cocok dengan kebutuhan pasar,
sementara itu konsumen menjadi target pasar yang akan dilayaninya.
2. Orientasi penjualan
Didasarkan pada
suatu filosofi bahwa orang membeli barang atau jasa. Perusahaan menggunakan
teknik penjualan yang agresif dan penjualan yang tinggi akan mendatangkan
keuntungan yang tinggi pula. Orientasi penjualan menjadi tidak tepat, karena
tidak mempertimbangkan kualitas tenaga penjualnya, sangat sulit meyakinkan orang
untuk membeli produknya, seringkali produk yang mereka tawarkan tidak sesuai
dengan harapan dan keinginnan konsumennya.
3. Orientasi pasar
Didasarkan pada
suatu filosofi bahwa suatu penjualan tidak tergantung pada penjualan yang
agresif, tetapi lebih pada keputusan konsumen untuk membeli produk. Orientasi
pasar lebih diarahkan untuk memahami pesaing, fokus pada konsumen, koordinasi
antarfungsi dalam rangka memberikan nilai yang terbaik.
4. Orientasi sosial
Didasarkan pada
filosofi bahwa suatu organisasi itu ada, tidak hanya untuk memuaskan kebutuhan
yang diinginkan konsumen dan memenuhi tujuan organisasi, tetapi juga untuk
melindungi kepentingan yang terbaik atas indivindu dan masyarakat dalam jangka
panjang.
FUNGSI UNIVERSAL DAN TANTANGAN
PEMSARAN
Fungsi-fungsi
pemasaran yang universal harus dilaksanakan serta tujuan dari suatu sistem
pemasaran adalah untuk mengatasi jarak dan perbedaan, fungsi-fungsi universal
pemasaran (Universal Functions of Marketing), menurut MC Carthy and Perreault
yang dialihbahasakan oleh Agus Maulana dalam buku, Essential Of Marketing
(Global Managerial Approach) diantaranya :
1. Fungsi
Pembelian (buying function) : Berarti mencari dan menilai barang-barang serta
jasa-jasa.
2.
Fungsi Penjualan (selling function): Menyangkut promosi produk, meliputi
penggunaan penjualan,
personal selling, periklanan dan cara-cara penjualan lainya.
3. Fungsi
Pengangkutan (transporting function) : Berarti perpindahan barang-barang dari
satu tempat ke lain tempat.
4.
Fungsi Penyimpanan (storing Function) : Menyangkut penanganan barang sampai
pada pelanggan membutuhkan.
5.
Standarisasi dan Pemilihan Mutu : Menyangkut sortasi produk ukuran dan
kaitanya, untuk memudahkan pembelian dan penjualan, karena hal ini mengurangi
perlunya inspeksi dan sampling.
6.
Pendanaan : Menyediakan dana tunai dan kredit yang diperlukan untuk
memproduksi, mengangkut, menyimpan, mempromosikan, menjual, dan membeli produk.
7. Pemikulan
Resiko : Menyangkut pemikulan ketidakpastian yang merupakan bagian dari proses pemasaran.
Suatu perusahaan tidak dapat pernah memastikan bahwa pelanggan akan membeli
produknya. Produk juga dapat rusak, dicuri menjadi usang.
8.
Fungsi Informasi Pasar : Meliputi pengumpulan, analisis, dan penyebaran semua
informasi yang dibutuhkan untuk merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan
kegiatan pemasaran, baik dipasar domestik maupun di pasar mancanegara.
REFERENSI
No comments:
Post a Comment