Saturday, May 24, 2014

BAB X





KOMUNIKASI PEMASARAN



PENGERTIAN KOMUNIKASI PEMASARAN

Komunikasi merupakan sebuah proses sosial yang terjadi antara paling sedikit dua orang dimana seseorang mengirimkan sejumlah simbol tertentu kepada orang lain (Kennedy dan  Soemanagara 2006: 4 ) , Sedangkan menurut Kotler (2005 : 5) pengertian pemasaran adalah proses pemberian kepuasan kepada konsumen untuk mendapatkan laba. Dari kedua defenisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian komunikasi pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang ditujukan untuk menyampaikan pesan kepada konsumen dan pelanggan dengan menggunakan sejumlah media dan berbagai saluran yang dapat dipergunakan dengan harapan terjadinya tiga tahap perubahan, yaitu perubahan pengetahuan, perubahan sikap, dan perubahan tindakan yang dikehendaki.


JENIS - JENIS MODEL

Komunikasi Pemasaran Kennedy dan Soemanagara (2006: 1) berpendapat, ada lima model komunikasi dalam pemasaran, yaitu :
Iklan (Advertising)
adalah komunikasi massa melalui media surat kabar,majalah,radio, televisi, dan media lain atau komunikasi langsung yang didesain khusus untuk pelanggan antar bisnis (bussiness-to-bussiness) maupun pemakai akhir.
Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi penjualan terdiri dari semua kegiatan pemasaran yang mencoba merangsang terjadinya aksi pembelian suatu produk yang cepat atau terjadinya pembelian dalam waktu yang singkat.
Hubungan Masyarakat (Public Relation)
Hubungan masyarakat yaitu sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian
Penjualan Perorangan (Personal Selling)
Penjualan perorangan yaitu suatu bentuk komunikasi langsung antara seorang penjual dengan calon pembelinya (person-to-person communication). Dalam hal ini, penjual berupaya untuk membantu atau membujuk calon pembeli untuk membeli produk yang ditawarkan.
Penjualan Langsung (Direct Selling)
Penjualan langsung adalah upaya perusahaan atau organisasi untuk berkomunikasi secara langsung dengan calon pelanggan sasaran dengan maksud untuk menimbulkan tanggapan dan atau transaksi penjualan.



TUJUAN KOMUNIKASI PEMASARAN

Kennedy dan Soemanagara (2006:63)mengatakan komunikasi pemasaran bertujuan untuk mencapai tiga tahap perubahan yang ditujukan kepada konsumen, yaitu :
Tahap Perubahan Pengetahuan
Perubahan pengetahuan menunjukkan bahwa konsumen mengetahui adanya keberadaan sebuah produk, untuk apa produk itu diciptakan, dan ditujukan kepada siapa produk tersebut, dengan demikian pesan yang disampaikan tidak lebih menunjukkan informasi penting dari produk.
Tahap Perubahan Sikap
Sikap (attitude) menggambarkan penilaian, perasaan, dan kecenderungan yang relatif konsisten dari seseorang atas sebuah objek atau gagasan.Adapun tahap perubahan sikap yang dimaksud berkaitan dengan pengaruh komunikasi pemasaran terhadap penilaian konsumen atassuatu produk. Dalam faktor sikap terdapat  tiga komponen, yaitu :
ü cognitive component (kepercayaan terhadap merek): kepercayaan konsumen dan pengetahuan tentang obyek,
ü affective component : emosional yang merefleksikan perasaan seseorang terhadap suatu obyek (evaluasi merek), apakah obyek tersebut diinginkan atau disukai.
ü behavioral component (maksud untuk membeli): merefleksikan kecenderungan dan perilaku aktual terhadap suatu obyek, yang mana komponen ini  menunjukkan kecenderungan melakukan suatu tindakan (Simamora, 2002: 14).

Perubahan sikap ini ditentukan oleh tiga unsur yang disebut sebagai tricomponent attitude changes yang menunjukkan bahwa tahapan perubahan sikap ditentukan oleh tiga komponen yaitu Cognition
(pengetahuan), Affection (perasaan), dan Conation (perilaku) Jika ketiga komponen ini menunjukkan adanya kecenderungan terhadap sebuah perubahan (kognitif, affektif, dan konatif) maka memungkinkan sekali akanterjadi sebuah perubahan
sikap.

Tahap Perubahan Perilaku
Perubahan Perilaku ditujukan agar konsumen tidak beralih kepada produk lain, dan terbiasa untuk menggunakannya.



PERIKLANAN



PENGERTIAN PERIKLANAN

Lee dan Carla (2004: 3) mengatakan bahwa periklanan adalah komunikasi komersil dan non personal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat massal seperti televisi,radio, koran, majalah, direct mail(pengeposan langsung), reklame luar ruang atau kendaraan umum. Sedangkan Kennedy dan Soemanagara (2006: 49) mengatakan bahwa advertising merupakan kegiatan komunikasi pemasaran yang
menggunakan media massa dalam proses penyampaian pesannya.



TUJUAN PERIKLANAN

Tujuan-tujuan periklanan (advertising objectives) adalah tujuan - tujuan yang diupayakan untuk dicapai oleh periklanan. Penyusunan tujuan periklanan yang baik merupakan tugas sulit dari manajeman periklanan, namun tujuan-tujuan tersebut menjadi fondasi bagi seluruh keputusan periklanan yang ditetapkan (Shimp,2003:138).
Tujuan iklan bukan hanya untuk meningkatkan penjualan saja, selain untukmeningkatkan penjualan, tujuan iklan juga untuk memperkenalkan kepada masyarakat yang sebelumnya tidak tahu akan suatu produk, menjadi tahu akan
keberadaan produk, sehingga masyarakat mengambil sikap, lalu membeli. Ada beberapa cara untuk menentukaan tujuan periklanan yaitu (Tjiptono, 2005: 36) :

Inventory Approach
Dalam pendekatan ini, tujuan periklanan ditentukan atau diambil darikumpulan berbagai tujuan perusahaan dilihat dari seluruh sudut pandang pemasaran perusahaan. Dengan pendekatan ini pemasar dapat menyadari bahwaada banyak tujuan berbeda yang bisa ditekankan dalam periklanan, danpemilihan tujuan hendaknya mempertimbangkan tujuan pemasaran lainnya.
Hierarchy Approach
Pendekatan ini didasarkan pada dugaan bahwa sebelum membeli produk,pelanggan melewati tahapan-tahapan variabel psikologis. Oleh karena itu, tujuanperiklanan haruslah menggerakkan tahapan-tahapan tersebut dalam suatu hirarki.
Attitudinal Approach
Pendekatan ini menyarankan agar sasaran tujuan periklanan adalah
mempengaruhi struktur sikap. Tujuan-tujuan periklanan dapat berupa pernyataan-pernyataan berikut :
ž  Mempengaruhi kekuatan yang paling berpengaruh dalam pemilihan kriteriauntuk mengevaluasi merk dari kelas produk tertentu.
ž  Menambah karakteristik pada hal-hal yang dianggap menonjol pada kelas produk.
ž  Meningkatkan atau menurunkan peringkat karakteristik kelas produk yang menonjol.
ž  Mengubah persepsi terhadap merk perusahaan pada beberapa karakteristik produk tertentu yang menonjol atau penting.
ž  Mengubah persepsi terhadap merk-merk yang bersaing pada beberapa karakteristik produk tertentu yang menonjol atau penting



SASARAN PERIKLANAN

Menurut Tjiptono (1997: 81), kegiatan periklanan memiliki sasaran sebagai berikut.
Kesadaran (Awareness)
Sasaran periklanan yang utama adalah untuk meningkatkan pengenalan akan nama merk, konsep produk, dimana dan bagaimana membeli suatu produk.
Mengingatkan (Remind to use)
Sasaran periklanan disini adalah untuk mengingatkan para pembeli agar menggunakan produk, jasa atau ide, serta meningkatkan persediaan produk, jasa atau ide tersebut.
Mengubah sikap tentang penggunaan produk
Sasaran periklanan adalah untuk meningkatkan jumlah pemakaian dan menarik pemakai atau konsumen baru.
Mengubah persepsi
Mengubah tentang pentingnya atribut merk agar suatu atribut dapat menjadi penentu dalam proses pemilihan oleh konsumen, maka atribut tersebut haruslah penting.
Mengubah keyakinan tentang merk
Jika suatu atribut telah dianggap penting, maka konsumen akan meneliti sejauh mana tiap-tiap merk atau produk alternatif memiliki atribut tersebut. Oleh karena itu, sasaran periklanan disini adalah untuk meningkatkan nilai suatu produk dimata konsumen dalam hal atribut yang penting tersebut.
Mengukuhkan sikap (AttitudeReinforcement)
Sasaran periklanan adalah untuk memberikan keyakinan kepada pelanggan bahwa merk atau atribut tersebut benar-benar memberikan tingkat kepuasan tertinggi untuk manfaat yang paling tertinggi.



PEMILIHAN MEDIA PERIKLANAN

Media penyampai pesan memegang peranan penting dalam proses komunikasi. Tanpa media, pesan tidak akan sampai pada kelompok audiens yang diinginkan Oleh karena itu, pemilihan media yang tepat akan sangat menentukan apakah pesan yang ingin disampaikan pada kelompok sasaran akan sampai atau tidak (Sutisna, 2002: 283). Media periklanan meliputi segenap perangkat yang dapat memuat atau membawa pesan-pesan penjualan kepada para calon pembeli.
Pemilihan media yang tepat untuk berkampanye iklan dalam rangka membuat pelanggan menjadi tahu, paham, menentukan sikap, hingga melakukan pembelian adalah suatu langkah penting dalam kegiatan kampanye periklanan. Dalam beriklan, komunikator (produsen) dapat memilih satu mau pun kedua media untuk menyampaikan pesan yang ingin mereka sampaikan. Media-media tersebut ialah media lini atas (above-the-line) maupun media lini bawah (below-the-line). Media lini atas (above-the-line) ialah periklanan yang menggunakan media primer seperti media elektronik maupun media cetak. Penggunaan media lini atas memiliki kelebihan dalam menjangkau jumlah audience yang besar, namun hal ini juga membuat biaya yang harus dikeluarkan sebuah perusahaan untuk beriklan bertambah. Sedangkan media lainnya ialah media lini bawah (below-the-line), media ini adalah media-media minor yang digunakan untuk mengiklankan produk.Meskipun dianggap menjadi media minor, namun beriklan pada media lini bawah juga memiliki peranan penting dalam suatu kampanye periklanan. Hal ini disebabkan karena
media lini bawah dalam hal-hal tertentu bisa menjadi lebih efektif, tergantung bentuk iklan dan kampanye yang hendak dilakukan oleh pengiklan (Jefkins, 1995: 88).

Televisi sebagai Salah Satu Media Periklanan
Televisi merupakan media komunikasi yang menyediakan berbagai informasi yang update, dan menyebarkannya kepada khalayak umum. Baksin (2006: 16) mendefinisikan bahwa televisi merupakan hasil produk teknologi tinggi (hi-tech) yang menyampaikan isi pesan dalam bentuk audiovisual gerak. Isi pesan audiovisual gerak memiliki kekuatan yang sangat tinggi untuk mempengaruhi mental, pola pikir, dan tindak individu. Menurut Ensiklopedia Indonesia (dalam Parwadi, 2004: 28) lebih luas lagi dinyatakan bahwa televisi adalah sistem pengambilan gambar,penyampaian, dan penyuguhan kembali gambar melalui tenaga listrik. Gambar tersebut ditangkap
dengan kamera televisi, diubah menjadi sinyal listrik, dan dikirim langsung lewat kabel listrik kepada pesawat penerima.
Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat dijelaskan bahwa televisi adalah sistem elektronikyang menyampaikan suatu isi pesan dalam bentuk audiovisual gerak dan merupakan sistem pengambilan gambar, penyampaian, dan penyuguhan kembali gambar melalui tenaga listrik. Dengan demikian, televisi sangat berperan dalam mempengaruhi mental, pola pikir khalayak umumkarena sifatnya yang audiovisual merupakan media yang dianggap paling efektif dalam menyebarkan nilai-nilai yang konsumtif dan permisif.
Di sisi lain,ketika televisi telah menjadi dunia bagi pemirsanya di mana menonton televisi menjadi suatu suaturutinitas bahkan keharusan dan ketika televisi digunakan sebagai representasi nilai eksklusif, modern, urbanis, dan kosmopolitan, maka televisi itu sendiri telah menjadi suatu bentuk budaya (cultural form) (Ibrahim dalam Rahayu,2002:1).
Teori kultivasi merupakan salah satu teori komunikasi yang populer sejak tahun 1960. Menurut teori ini, televisi menjadimedia atau alat utama dimana para penonton televisi itu belajar tentang masyarakat dan kultur dilingkungannya (Hadi, 2007: 3). Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa seluruh persepsi tentang masyarakat dan budaya akan sangat ditentukan oleh televisi. Masyarakat sebagai pemirsa media televisi ini dapat menelan mentah-mentah setiap nilai baru yang ditawarkan media televisi. Manusia cenderung menjadi konsumen budaya massa yang aktif. Hal ini mengakibatkan pola-pola kehidupan rutinitas manusia sebelum muncul televisi menjadi berubah, bahkan secara total.
Iklan melalui televisi mempunyai dua segmen dasar yaitu penglihatan (visual) dan (audio), misalnya kata-kata, musik, atau suara lain. Proses penciptaannya biasa dimulai dengan gambar karena televisi lebih unggul didalam teknik gambarnya yang dapat bergerak. Disamping itu kata-kata dan suara juga harus diperhatikan. Bentuk-bentuk iklan televisi sangat tergantung pada bentuk siarannya, apakah merupakan bagian dari suatu kongsi, jaringan, kabel, atau bentuk lainnya. Menurut Kasali (1992: 148) bentuk-bentuk iklan televisi tersebut antara lain adalah:
Persponsoran
Persposoran merupakan iklan yang penayangannya dan pembuatannya dilakukan atas biaya sponsor atau pengiklan.

Partisipasi
Partisipasi merupakan cara pengiklan dengan menyisipkan iklannya diantara suatu atau beberapa acara (spot).
Iklan Pergantian Acara (Spot Announcement)
Iklan Pergantian acara merupakan pemasangan iklan yang dilakukan pada saat terjadi pergantian acara ditelevisi.
Iklan Layanan Masyarakat (Public Service Announcement)
Iklan ini biasanya dibuat atas dasar permintaan pemerintah atau suatu lembaga swadaya masyarakat yang biasanya berisi himbauan kepada masyarakat.

Disamping memiliki kelebihan-kelebihan, media televisi pun juga memiliki kelemahan sebagai media periklanan. Kasali(1992:121)menguraikan kelebihan dan kelemahan tersebut sebagaimana berikut :
Kelebihan media televisi
ž  Mampu menjangkau khalayak sasaran yang luas..
ž  Mempunyai dampak yang yang sangat kuat terhadap konsumen, karena  menekankan pada dua indera sekaligus, yaitu penglihatan dan pendengaran.
Kelemahan media televisi
ž  Biaya yang dikeluarkan besar, termasuk biaya untuk melakukan perubahan iklan.
ž  Sulit melakukan segmentasi, karena khalayak yang dijangkau tidak selektif, sebab acara televisi disaksikan oleh semua lapisan masyarakat yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

Pada hakikatnya, media televisi lahir karena perkembangan teknologi. Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa televisi merupakan salah satu media yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam mengiklankan produknya. Dalam penggunaannya sebagai media peiklanan, perusahaan tentunya juga harus mempertimbangkan berbagai hal, termasuk kelebihan dan kelemahan media televisi.



REFERENSI

No comments:

Post a Comment